Itik Domestik
Dahulu, itik merupakan unggas liar yang hidup dan berkembang biak di alam bebas. Kemudian di tangkap, di domestikasi , selanjutnyadi budidayakan untuk diambil daging dan telur.
Domestikasi
Domestikasi bebek dilakukan dangan berbagai cara seperti :
1. Menetaskan telur itik liar.
2. Menangkap anak itik liar.
3. Menangkap induk itik liar, mengurungnya dalam kandang sehingga menjadi hewan ternak.
Di Indonesia, itik telah dibudidayakan ribuan tahun yang lalu, sekitar abad VII Masehi. Menurut sejarah, itik pertama kali masuk ke Indonesia berasal dari Hindia Belanda dan dibawa ke Pulau Jawa kemudian menyebar. Itik Indonesia (Indian runner) berkembang hampir di seluruh wilayah, karena sudah begitu akrab dengan kehidupan masyarakat dan banyak dipelihara oleh penduduk desa, kemudian unggas di sebut sebagai itik rakyat atau itik lokal.
Jenis-jenis itik lokal
Salah satu sifat unggul ternak itik dibandingkan dengan unggas lainnya adalah daya adaptasinya yang tinggi terhadap lingkungan baru. Hal inilah yang memungkinkan itik dapat berkembang dan di budidayakan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Pemberian nama itik biasanya disesuaikan dengan lokasi atau tempat itik di budidayakan. Dan dari berbagai jenis itik yang ada di Indonesia dan yang dikategorikan sebagai petelur unggul adalah seperti berikut :
1. Itik Alabio
Bentuk tubuh segi tiga dan membentuk sudut 60 derajat dengan tanah.
Warna bulu betina kuning keabu-abuan dengan ekor, dada, leher dan kepala agak kehitaman.
Bulu itik jantan abu-abu kehitaman, pada ekor terdapat bulu yang melengkung ke atas
Bentuk kepala kecil dan membesar ke bawah.
Paruh dan kaki berwarna kuning.
Produksi telur 200 - 250 per tahun.
2. Itik Mojosari
Bentuk tubuh itik mojosari hampir sama dengan indian runner yaitu berbentuk seperti botol dan berdiri tegak.
Warna bulu cokelat kemerahan dengan beberapa variasi, baik jantan maupun betina.
Jantan mempunyai beberapa helai bulu ekor melengkung ke atas, warna kaki dan paruhnya lebih hitam ketimbang betina. Warna bulu itik jantan lebih hitam daripada betina terutama di bagian kepala, leher, dada, dan ekor.
Lokasi asal: Mojokerto, Jawa Timur.
Produksi telur, 200 - 265 per tahun
3. Itik Magelang
Ciri khas itik ini adalah bulu putih yang melingkar sempurna di sekitar leher setebal 1-2 cm berbentuk seperti kalung. Warna bulu dada, punggung, dan paha didominasi oleh cokelat tua dan muda, dengan ujung sayap putih. Warna kaki hitam kecokelatan, sedangkan paruhnya berwarna hitam.
Lokasi asal: Desa Sempu, Secang, Magelang,
Produksi telur 130 - 170 per tahun
4. Itik Tegal
Itik tegal adalah itik indian runner dari jenis itik jawa (Anas javanivus)
Bentuk badan langsing dengan postur tegak lurus menyerupai botol.
Warna bulu merah tua bertotol coklat (branjangan)
Paruh panjang, lebar dan kaki hitam.
Bentuk kepala kecil dengan mata merah
Lokasi asal: Kab. Tegal, Jawa Tengah.
Produksi telur : 150 - 250 per tahun
5. Itik Ratu
Itik Ratu merupakan itik hibrida hasil persilangan antara itik Mojosari dengan Alabio. Kelebihan hibrida ini adalah umur pertama bertelurnya lebih awal, produktivitas telur lebih tinggi, pertumbuhan lebih cepat, dan DOD jantan dapat dijadikan itik pedaging.
Lokasi asal: Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Produksi telur : 175 per tahun
Di beberapa negara, budidaya itik lebih ditekankan pada itik pedaging, untuk diambil daging dan hatinya (sebagai foie gras). Perancis merupakan salah satu penghasil foie gras-fatty liver terbesar di dunia. Sedangkan di Taiwan, budidaya bebek lebih ditekankan pada itik pedaging, hasil persilangan antara itik peking dengan itikt tsaiya dan itik muscovy. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment